Sekali lagi, Jepang kembali mengukir sejarah di bidang teknologi transportasi. Setelah penemuan kereta cepat dan mobil listrik, kali ini Jepang, melalui sebuah perusahaan teknologi bernama SkyDrive Inc., berhasil merilis penemuan baru yang kembali menggegerkan dunia internasional, yakni mobil terbang.
SkyDrive Inc. sendiri merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan menciptakan produk inovatif berupa mobil terbang. Meskipun baru berdiri di tahun 2018, SkyDrive Inc., didukung oleh perusahaan raksasa Toyota, sudah mampu melakukan uji coba produk mobil terbangnya dengan nama seri SkyDrive SD-03.
Uji coba penerbangan tersebut dilakukan pada 25 Agustus 2020. Hebatnya lagi, uji coba yang dilakukan bukan hanya sekedar uji coba penerbangan, namun penerbangan dengan satu penumpang di dalamnya. Dari berbagai uji coba mobil terbang di dunia, hanya sedikit uji coba yang berhasil dengan adanya penumbang di dalam mobil. Bagaimana? Hebat, kan?
Inovasi mobil terbang sudah ada sebelumnya
Sebelum uji coba SkyDrive, sebelumnya The Boeing Company, sebuah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat telah melakukan uji coba mobil terbang pada Januari 2019 di Washington DC.
Bahkan 2 tahun sebelumnya, yakni Maret 2017, Airbus SE, sebuah perusahaan aviasi asal Belanda telah memperkenalkan konsep mobil terbang. Prototipe mobil terbang ini juga sempat dipamerkan pada Jenewa International Motor Show di Swiss.
Meskipun inovasi mobil terbang sudah ada sebelumnya, SkyDrive SD-03 ini tetap dinilai unik karena produk ini diklaim sebagai pesawat listrik lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL—electric vertical take-off and landing aircraft) terkecil di dunia. Tingginya hanya 1,5 meter dengan luas 4 x 3.5 meter.
Desain mobil terbang SkyDrive
SkyDrive didesain dengan warna putih dengan aksen biru dengan ukuran badan yang lebih kecil dibanding inovasi mobil terbang yang sudah ada sebelumnya. Tentu saja desain ini dibuat dengan konsep keamanan dan kenyamanan yang tinggi. Mobilitasnya dibuat dengan kekuatan baterai, bukan mesin seperti helicopter.
Dalam uji coba pertama di depan publik 25 Agustus 2020 lalu, SkyDrive telah bisa terbang selama 10 menit. CEO SkyDrive Inc, Tomohiro Fukuzawa, mengatakan bahwa waktu terbang tersebut akan segera upgrade ke 30 menit.
Harapan untuk mobil terbang SkyDrive
Seperti yang dilansir oleh Japan Times, Fukuzawa, memperkirakan bahwa di tahun 2050 setiap orang akan dapat terbang mengunjungi 23 kota dalam waktu 11 menit.
Harapannya, di tahun 2023, mobil terbang yang satu ini akan debut dengan kecepatan 100 km/jam dengan jangkauan beberapa puluh kilometer. Untuk tahun 2028, perusahaan ini menargetkan produksi mobil terbang sebanyak 100 unit untuk dipasarkan hingga ranah internasional.
Indonesia sebagai target pasar SkyDrive
Untuk saat ini, target pasar utama SkyDrive adalah Jepang. Namun Fukuzawa juga menetapkan negara-negara di Asia Tenggara untuk target berikutnya, salah satunya adalah Indonesia.
Berbagai alasan menjadikan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi salah satu target pasar utama, salah satunya adalah arus lalu lintas dan tingkat kemacetan yang tinggi. Selain itu, populasi yang tinggi serta wilayah yang luas juga membuat kebutuhan akan alat transportasi cepat lebih tinggi di Asia Tenggara.
Nah, sekarang bagaimana? Di tahun 2023, inovasi transportasi asal Jepang akan menguasai Indonesia di bidang transportasi. Kamu masih mau ketinggalan dan terus dijajah di bidang teknologi? Yuk, ikut berinovasi!