Galeri Nasional Indonesia, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan kebudayan, Riset, dan Teknologi, kembali menyelenggarakan pameran seni rupa yang bekerja sama dengan Taman Budaya Lampung dalam rangka Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia ke 20.
Pameran bertajuk “Restrat: Berhenti Sejenak Untuk Melompat Lebih Jauh Lagi” resmi dibuka pada 12 November 2021 kemarin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda yang berlangsung secara daring melalui Zoom dan live Facebook Galeri Nasional Indonesia, sekaligus sebagai suatu bentuk apresiasi dan dukungan kepada penyelenggara serta para perupa yang merupakan bagian dalam even ini.
Bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerja sama antar Taman Budaya se Indonesia dalam proses pelestarian dan pengembangan seni budaya, hingga mempererat hubungan silaturahmi yang mampu meningkatkan produktivitas dan kreativitas, pameran yang merupakan bagian dari acara tahunan ini juga menjadi wadah sekaligus ruang ekspresi dan kreasi para seniman seni rupa di Indonesia dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan melalui program Temu Karya Taman Budaya selanjutnya.
Pustanto yang merupakan Kepala Galeri Nasional Indonesia, merasa bersyukur karena akhirnya penyelenggaraan Pameran Seni Rupa ini dapat terwujud dengan baik sebagai bagian dari program Temu Karya Taman Budaya 2021.
“Sangat bersyukur akhirnya kita dapat mewujudkan penyelenggaraan Pameran Seni Rupa ini dalam rangka Temu Karya Taman Budaya 2021 dengan tema Restart yang mana pameran ini juga menjadi wadah ekspresi bagi para perupa dari Taman Budaya di seluruh Indonesia.” Ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pameran Seni Rupa bertajuk Restart yang dikutip Tapak.id pada (12/11).
Dalam sambutan yang disampaikan secara virtual tersebut, Pustanto juga menambahkan jika perhelatan pameran ini diikuti oleh 28 Taman Budaya dan 1 Dinas Kebudayaan yaitu Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

“Pameran ini diikuti oleh 28 Taman Budaya dan 1 Dinas yaitu Dinas Kebudayaan DKI Jakarta yang menampilkan 60 karya berupa lukisan, patung, seni instalasi, hingga video art.” Tambahnya dalam sambutan tersebut
Menetapkan Taman Budaya Lampung sebagai tuan rumah di tahun ini, pameran yang dihelat juga menjadi pameran ke 20 yang diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya sejak 2002.
Dengan pemilihan lokasi penyelenggaraan yang bergantian, melalui pameran ini diharapkan dapat menjalin komunikasi yang semakin intens antara para perupa dengan Taman Budaya yang juga sebagai rumah para seniman dan rumah para budayawan sehingga dapat mendukung proses percepatan kemajuan Kebudayaan yang berkelanjutan di Indonesia.
Makna Tema RestArt
Tema “RestArt” yang diusung tahun ini mengajak para perupa untuk melihat secara kritis, memaknai, menilai, mengungkapkan ide, ekspresi, dan praktik seni dalam merespons konteks nilai-nilai kelokalan (tradisi) saat ini melalui berbagai sudut pandang masing-masing.
Teguh Margono yang juga merupakan salah satu Tim Kurator dalam perhelatan ini menjelaskan melalui web resmi galnasonline.id bahwa karya-karya dalam pameran ini setidaknya menggambarkan dua kecenderungan, yaitu;
1. Para perupa yang melihat persoalan sesuai dengan realitas kebudayaan yang terjadi hari ini.
2. Melihat tema dengan segenap optimismenya dengan disertai pandangan-pandangan kritis terhadap tema.
Sementara itu, Tim Kurator lainnya, David, menambahkan, pengertian tentang seni bukan lagi bagaimana gambar tercipta atau sekadar tiruan, tetapi lebih kepada kesanggupan seniman dalam menarasikan gagasan yang terhubung dengan peristiwa-peristiwa di sekitarnya serta melalui perbedaan sudut pandang perupa yang bersifat “lokal” tentu akan menjadi acuan kita sebagai bangsa dalam bentuk multibudaya.
“Saat ini pengertian seni bukan lagi bagaimana gambar tercipta atau sekadar tiruan, namun lebih pada kesanggupan seniman dalam menarasikan gagasan yang terhubung dengan peristiwa-peristiwa di sekitarnya melalui ruang-ruang pameran yang menjadi sarana edukasi. Selain itu melalui perbedaan sudut pandang para perupa juga akan melahirkan sebuah mozaik yang indah, unik, dan menarik.” Ungkap David
Karena hanya dilangsungkan secara daring (virtual) masyarakat yang ingin mengakses pameran ini, bisa langsung mengunjugi website galnasonline.id yang dimulai sejak 12 November 2021 kemarin. Pameran seni rupa ini juga bisa diakses selama 24 jam dari berbagai wilayah, baik Indonesia maupun luar Negeri.