Penggunaan istilah new normal di tanah air beberapa waktu ke belakang ini dinilai keliru. Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona (Covid-19), Achmad Yurianto.
Pernyataan itu disampaikan pria yang akrab disapa Yuri tersebut saat menjadi pembicara dalam acara peluncuran buku ‘Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi’ karya anggota DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (10/7) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Menurutnya, diksi yang tepat digunakan saat ini adalah adaptasi kebiasaan baru. Yuri menyebut akibat diksi yang salah tersebut masyarakat menganggap fase new normal adalah masa dimana dapat berkegiatan kembali seperti sebelum ada kasus Covid-19 di tanah air. Akibatnya masyarakat berkegiatan tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Sejumlah negera di dunia telah menjalani fase new normal setelah kasus positif Covid-19 di negara tersebut turun bahkan melandai. Negara-negara yang sudah jalani new normal di antaranya adalah Prancis.
Dikutip dari akseleran.co.id, penerapan lockdown di Prancis sukses meredam laju penyebaran virus corona. Prancis menjadi satu contoh negara Eropa yang sukses menangani kasus Covid-19 meski sempat mengalami lonjakan kasus yang terbilang parah.
Prancis mengalami lonjakan kasus Covid-19 tertinggi pada akhir Maret dengan jumlah kasus mencapai 7.578 kasus. Angka tersebut terus mengalami penurunan yang signifikan pada 24 Mei tercatat hanya 115 kasus. Maka tak heran Prancis lebih awal memberlakukan era New Normal.
Pemerintah Prancis kini sudah melonggarkan lockdown dan masyarakat sudah bisa berkumpul di tempat umum seperti kafe atau kedai kopi. Meski publik khawatir hal tersebut memicu gelombang kedua Covid-19.
Selanjutnya ada Vietnam. Meski berbatasan langsung dengan China sebagai negara pertama ditemukannya kasus positif Covid-19, Vietnam terbilang sukses dalam menghentikan penyebaran virus yang disebut berasal dari Kelelawar ini.
Dalam memberantas penyebaran Covid-19, Vietnam melakukan tes massal dan pelacakan kontak yang agresif. Hasilnya pasien Covid-19 di Negara tersebut sembuh dan tidak ada kasus kematian.
Kini setelah lebih dari empat bulan, pemerintah setempat mulai membuka sarana umum seperti sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti pemeriksaan suhu pada siswa dan guru, memakai masker sepanjang jam belajar mengajar, tidak diizinkan untuk sekolah jika ada siswa atau guru yang demam, serta penerapan jaga jarak di lingkungan sekolah.
Yang lebih mencengangkan, pemerintah Vietnam mengizinkan kembali pertandingan sepak bola. Hal itu terbukti kembali digelarnya Liga Vietnam dengan memperbolehkan supporter hadir ke stadion. Di laga perdana Liga Vietnam pasca ditunda akibat corona, yang mempertemukan Nam Dienh melawan Viettel, Stadion Nam Dinh diisi berkapasitas 30.000 penonton hampir penuh.
China sebagai negara pertama yang melaporkan adanya wabah Covid-19. Kota Wuhan, yang dicurigai sebagai awal mula semua ini, sempat ditutup total. Namun, kini China sudah berhasil menekan angka penyebaran.
Pemerintah China berhasil melakukan pembatasan besar pada pergerakan orang. Era new normal di China mengharuskan murid sekolah disterilisasi sebelum masuk kelas, memanfaatkan robot untuk mengantarkan makanan ke pengunjung, dan cara lain agar protokol kesehatan tetap dilakukan masyarakat.
Negara tetangga Indonesia, Malaysia pun disebut mulai menjalani fase new normal dalam aktifitas warganya. Pemerintah Malaysia sendiri sudah memberlakukan lockdown total pada pertengahan Maret lalu. Berkat aturan yang ketat dan kedisiplinan warganya tiga negara tersebut menjalani new normal dengan mantap.
