19.4 C
Indonesia
Sunday, September 24, 2023
spot_img

Mengangkat Tema “Publik” Pameran Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD XI) Digelar Tahun Ini

Indonesian Contemporary Art & Design atau ICAD kembali menggelar pameran desain dan seni kontemporer yang bertempat di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan mulai 21 Oktober kemarin hingga 28 November mendatang.

Sebagai sebuah pameran tahunan, ICAD tentu memiliki tema yang berbeda-beda setiap kali dihelat. “PUBLIK” menjadi tema kesebelas yang diangkat dalam pameran ICAD tahun ini. Meski

sedikit berbeda karena diselenggarakan secara hybrid, pameran ini tetap menampilkan beragam karya mengagumkan dari para seniman dalam maupun luar negeri.

“PUBLIK” dalam pangelaran ICAD tahun ini diibaratkan sebagai sebuah elemen yang tak terpisahkan dari seni rupa hingga memicu perhatian dan diskusi tentang bagaimana hubungan antara sebuah karya seni dan publiknya dapat saling terkait.

Meyakini arti penting publik sebagai pemirsa, pengguna, konsumen, dan penentu tren, pameran ini juga mendorong para seniman dan desainer yang ikut berpartisipasi untuk merespons zaman sekarang melalui ide-ide spekulatif mereka tentang apa yang mungkin relevan dengan publik khususnya pasca pandemi seperti sekarang.

Penjelasan Singkat Mengenai ICAD

ICAD merupakan pameran Seni Rupa dan Desain Kontemporer Indonesia yang pertama kali digelar pada 2009. ICAD juga satu-satunya pameran yang menginisiasi kolaborasi antara industri desain, seni, teknologi, hiburan, dan perhotelan dengan melibatkan desainer interior, desainer grafis, fotografer, videografer, scenographers, pelukis, pematung, sutradara film, dan banyak kreator lainnya.

Sejak pertama kali digelar, ICAD berhasil memberikan pengalaman menakjubkan kepada para pengunjung melalui seluruh karya seni yang ditampilkan.

Di bawah Yayasan Design + Art Indonesia, ICAD juga telah memantapkan namanya sebagai sebuah pameran dan program yang dikuratori dalam menyoroti kreasi dan inovasi mutakhir di masa sekarang.

Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD XI)

Setelah sempat tertunda akibat pandemi covid19, ICAD akhirnya kembali menggelar pameran bergengsi di tahun ini yang sekaligus menjadi tahun kesebelas ICAD sejak pertama kali dihelat.

Pada pameran kali ini, ICAD tidak hanya diselenggarakan di venue utama, Grand Kemang Hotel Jakarta, tetapi juga bekerja sama dengan berbagai venue dan brand yang dikurasi di #KEMANG12730 dalam menampilkan desain serta seni yang unik khas Jakarta Selatan.

Selain berupa pameran seni, ICAD XI juga menghadirkan sekitar 35 program menarik lainnya seperti pemutaran film, masterclass, diskusi, workshop, hingga penampilan daring yang diselenggarakan bersama Institusi Mitra Lokal serta Internasional untuk berbagi wawasan, inspirasi serta edukasi kepada publik.

Salah seorang pengunjung sekaligus pelaku seni asal Yogyakarta yang juga merupakan tim pendukung dalam pameran ini, Santos, mengatakan, ICAD adalah pameran yang bagus dan bisa berjalan selama beberapa tahun dengan mengandeng berbagai pihak.

“Karena saya juga ikut menghandle pameran ini, dan seniman-seniman yang ikut dalam ICAD 2021 juga kebetulan adalah senior saya, jadi menurut saya pameran ini apik (bagus), dan bisa berjalan selama beberapa tahun dengan mengandeng berbagai pihak yang bukan cuma pelukis saja, tapi ada juga sutradara, desainer, bahkan kreator sehingga membuat pameran ini bener-bener bagus”. Kata Santos saat diwawancarai Tapak.id, Kamis (4/11) di Pameran ICAD XI, Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan.

Sejumlah seniman dari Indonesia dan Luar Negeri, ikut memeriahkan ICAD XI tahun ini. Beberapa seniman Indonesia yang turut berpartisipasi antara lain Adrianto Sinaga, Hestu Setu Legi, Panji Wisesa, Komikazer/Reza Mustar, Angelita Nurhadi, Nindityo Adipurnomo, dan masih banyak lagi.

Karya Komikazer dalam Gelaran ICADXI

Sedangkan, untuk seniman Luar Negeri yang juga ikut serta dalam pameran ini diantaranya Aung Myat Htay (Myanmar), Bo Wang (Cina), Charles Lim (Singapura), Goran Despotoyski (Serbia), Mark Salvatus (Filipina), Takashi Makino (Jepang), serta Nicolas Champeaux dan Gilles Porte (Prancis).

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bahkan ikut memeriahkan pameran ini dengan menampilkan karya seni miliknya yang berjudul Neo Public Face.

Karya Ridwal Kamil dalam Gelaran ICAD XI

Kemeriahan dan keseruan pagelaran ICAD XI tentu tidak hanya dirasakan oleh seluruh seniman yang turut berpartisipasi, para pengunjung yang hadir juga ikut merasakan hal tersebut dan mengabadikan momen mereka dengan berswafoto di hampir semua spot karya seni yang ada di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan.

Salah seorang pengunjung lainnya, yaitu Lula  juga berpendapat bahwa dirinya merasa senang dan antusias karena bisa datang ke pameran ini. Ia juga menambahkan jika perhelatan ICAD XI sangatlah bagus (keren) hingga pengunjung tidak dikenakan biaya sedikit pun, alias gratis.

“Antusias dan seneng pastinya karena bisa datang ke pameran ini. Menurutku pameran ini Benar-benar keren. Pengunjung juga tidak dikenakan biaya sedikit pun, alias gratis. Jadi cukup regitrasi via webnya dan kita sudah bisa datang kesini.” Ungkap Lula

Acara tahunan yang berlangsung di lingkungan gaya hidup Kemang, Jakarta ini tentu tidak hanya sekadar menampilkan seniman, desainer, serta pencipta lintas disiplin terkemuka dari seluruh dunia.

Namun, ICAD juga telah bermitra dengan platform Internasional bergengsi seperti Milan SuperDesign Show, La Biennale di Venezia, dan London Design Biennale dalam mengkurasi dan memamerkan seni serta desain Indonesia kepada dunia.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

20,753FansSuka
3,869PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles