Apa yang terlintas saat mendengar kuliner Betawi? Yang ada di kepala kita pasti makanan tradisional seperti kerak telor dan bir pletok. Tapi tahukah jika Betawi memiliki satu kuliner lain berupa camilan yang rasanya tak kalah enak dari camilan daerah lain.
Namanya kue geplak. Kue geplak bisa dibilang kue asal Betawi yang sudah jarang ditemui bahkan bisa dibilang langka.
Beberapa kawasan atau daerah yang memiliki penduduk mayoritas Betawi seperti Condet, Kemayoran, Rawa Belong, Kelapa Dua, Marunda, Bintaro, Setu Babakan dan sebagainya tentu mengenal dengan baik kue geplak.
Kue geplak menjadi panganan kondang sederetan dengan kue khas atau kuliner asal Betawi lainnya seperti Dodol Betawi, Roti Buaya, Kue Kembang Goyang, Kerak Telor, dan Bir Pletok.
Dalam keseharian kehidupan masa sekarang, kue ini termasuk kue sangat jarang ditemukan bahkan di tempat-tempat penjual kue khas Betawi yang ada di Jakarta. Kue gaplak memiliki citarasa manis, bertekstur lembut dan berselimut atau bertabur tepung.
Dalam acara adat masyarakat Betawi seperti hajatan lamaran dan pesta pernikahan, khitanan atau sunatan, dan acara lain biasanya disajikan kue ini.
Proses pembuatannya yang repot mungkin menjadikan orang Betawi enggan menekuni usaha kue geplak. Kenapa repot? Karena saat pengadukan adonan harus menggunakan tangan lalu setelah itu diaduk dan kue dimasukan kedalam cetakan atau wadah. Yang bikin berkeringat, adalah saat adonan dalam wadah tadi harus diratakan dengan cara dipukul.
Bunyi-bunyian dalam proses pemukulan ini lah yang konon menjadikan nama kue ini kue geplak. Seperti bunyinya. ‘plak..plak..plak.’
Kue geplak memiliki warna dominan putih kecoklatan. Kue ini terbuat dari beras yang agak pera, kelapa parut, gula merah, gula pasir, daun pandan, dan garam secukupnya.
Cara pembuatan kue geplak yaitu beras pera digiling hingga menjadi tepung lalu disangrai bersama daun pandan hingga berwarna kuning, yang menandakan tepung sudah matang. Lalu sangrai kelapa parut hingga garing berwarna keemasan.
Selanjutnya masak air gula merah dan gula pasir juga daun pandan sampai larut dan disaring. Sebaiknya sisihkan sedikit tepung untuk taburan di atas kue. Kemudian masukan tepung beras dan kelapa sangrai menjadi satu dan beri garam secukupnya.
Kemudian semua bahan yang sudah tercampur diaduk hingga merata. Tahap selanjutnya, masukan larutan gula sedikit demi sedikit sambil terus diuleni diukur supaya tidak lembek dan adonan yang sudah menyatu dan mengental ini bisa dibentuk ke dalam cetakan.
Lalu diaduk dalam wadah besar atau baskom besar. Sepintas proses pembuatannya mirip pembuatan dodol. Yang membedakan kalau pembuatan dodol dilakukan di atas tungku api panas, maka kue geplak pengadukannya di wadah atau baskom besar dalam keadaan panas.
Kue geplak semakin nikmat disantap dengan teman kopi atau teh manis hangat sambil bersantai di balkon rumah sore-sore. Mantap!
sumber: indonesia.go.id.