Berkunjung ke Kota Bogor rasanya tidak pas kalau tidak mampir ke Kebun Raya Bogor. Kebun raya yang dibangun pada 18 Mei 1817 itu memang memberikan hawa sejuk bagi pengunjung.
Bagaimana tidak, ada ribuan tanaman dengan banyak pohon menjulang tinggi yang bisa bikin ngantuk.
Para pengunjung biasanya memanfaatkan rimbunnya pepohonan untuk berteduh sambil santap siang bersama keluarga. Di era new normal saat ini , kebun raya memang masih tidak menerima banyak pengunjung.
Beberapa pengunjung yang diperbolehkan masuk, memanfaatkan sepinya kebun raya ini untuk bersepeda. Namun dibalik sejuk dan kenyamanan berwisata, Kebun Raya Bogor memiliki mitos yang berkembang. Salah satunya mitos tentang Jembatan Merah Kebun Raya.
Menurut cerita masyarakat setempat, pada sekitar tahun 1900-an terdapat sepasang kekasih yang mengucap janji setia di atas Jembatan Merah ini. Beberapa tahun berlalu dan janji setia itu tak berbuah manis.
Sang pria ternyata lebih memilih menikah dengan wanita lain. Dirundung rasa kecewa dan sakit hati yang mendalam, sang wanita memutuskan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di jembatan tersebut
Masih cerita yang tersiar dari mulut ke mulut, pasangan kekasih tersebut adalah noni Belanda dan pria pribumi yang menjalin hubungan.
Tragedi bunuh diri ini melahirkan cerita baru. Di masyarakat Bogor berkembang cerita jika ada sepasang kekasih yang pacaran di jembatan tersebut, maka pulangnya hubungan mereka akan kandas atau putus cinta.
Nama asli jembatan ini sebenarnya adalah Jembatan Gantung Hulu Jembatan ini diberi nama Jembatan Gantung Hulu, lantaran posisinya yang berada di bagian atas. Di bagian bawah jembatan ini terdapat aliran sungai Ciliwung.
Sebagai tambahan informasi, Kebun Raya Bogor atau dikenal juga Kebun Botani Bogor memiliki luas 87 hektar serta punya 15.00 jenis koleksi tumbuhan dan pohon.