Kisah kapal hantu mungkin sudah pernah kamu dengar, baik di film-film maupun di kisah-kisah nyata yang terjadi di luar negeri. Namun tahukah kamu, istilah kapal hantu di lautan Indonesia juga ada?
Kapal ini bernama SS Ourang Medan. Ia disebut-sebut sebagai kapal hantu karena saat terakhir ditemukan, kapal ini karam dan meledak dengan cara yang misterius.
Nama SS Ourang Medan sendiri diduga memiliki arti “Orang Medan”, yakni orang yang berasal dari Kota Medan, Sumatera Utara. Namun sayang, kecuali namanya, tidak ada informasi mengenai identitas yang bisa didapatkan dari kapal ini.
Kamu yang gemar membaca cerita sejarah yang dipenuhi dengan misteri pasti penasaran tentang kisah Kapal SS Ourang Medan ini.
Silakan baca artikel di bawah, ya!
Kapal dengan identitas tidak jelas
Saat terakhir terlihat, kapal SS Ourang Medan berada di lautan Indonesia, tepatnya di wilayah Selat Malaka. Saat itu negara kita masih berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Pada dugaan awal, terdapat dua kemungkinan pihak mana yang merupakan pemilik kapal, yakni Belanda dan Indonesia. Namun setelah di konfirmasi ke bagian registrasi kapal, baik Belanda maupun Indonesia mengaku tidak memiliki kapal bernama SS Ourang Medan.
Bukan hanya identitas kapal yang tidak diketahui, waktu karamnya kapal ini juga terdiri dari beberapa versi.
Menurut data yang diperoleh dari Central Intelligence Agency (CIA), karamnya kapal SS Ourang Medan terjadi pada Februari 1942, di sisi lain ada yang menyebut kejadian ini ada pada Juni 1947. Bahkan Estelle, seorang penulis dari The Skittish Library, menyebutkan bahwa kapal ini karam pada tahun 1940. Berbagai buku dan karya tulis juga telah banyak dibuat untuk membahas kapal ini dengan tahun karam berbeda, mengacu pada tiga waktu yang tersebut.
Pesan SOS dari SS Ourang Medan
Berdasarkan catatan CIA, sebelum SS Ourang Medan ditemukan, pos pemantauan Inggris dan Belanda di perairan Indonesia mendeteksi adanya sinyal Save Our Ship (SOS) dengan kode morse.
Isi pesan tersebut kurang lebih berbunyi “Seluruh perwira, termasuk kapten kapal meninggal… mungkin semua kru kapal juga sudah meninggal…”
Tidak lama kemudian, mereka menerima pesan lagi yang berbunyi “Aku mati…”
Setelah pesan terakhir tersebut, tidak ada lagi pesan susulan. Orang-orang di pos pemantauan segera menghubungi kapal-kapal terdekat dari tempat pesan SOS dikirimkan.
Saat itu, Kapal City of Baltimore dan Kapal Silver Star, dua kapal milik Amerika Serikat sedang berada di Selat Malaka. Mereka juga menerima sinyal SOS tersebut dan segera menuju titik tempat pesan SOS dikirimkan.
Akhirnya, kapal Silver Star menjadi kapal pertama yang menemukan SS Ourang Medan.
Saat ditemukan, keadaan SS Ourang Medan sangat berantakan. Awak kapal tewas dengan kondisi mengenaskan. Beberapa bahkan meninggal dengan mata membelalak dan mulut menganga. Namun tidak ditemukan bentuk kekerasan menimpa mereka.
Pada 1970, US Coast Guard pernah mengeluarkan dokumen berjudul The Procedings of the Merchant Marine Council. Dalam dokumen tersebut, dijelaskan secara detail mengenai kondisi para awak kapal bahwa wajah mereka menghadap ke matahari dan terlihat sangat ketakutan.
Melihat itu, kapten Silver Star memberi aba-aba pada bawahannya untuk menarik SS Ourang Medan ke pelabuhan terdekat agar mereka dapat meneliti kejadian tersebut lebih lanjut.
Tidak lama kemudian, asal tebal menutupi beberapa bagian kapal, lalu terjadi ledakan sehingga kapal SS Ourang Medan tidak meninggalkan jejak.
Teori penyebab karamnya SS Ourang Medan
Seorang sejarahwan kelautan bernama Bainton telah melakukan pencarian informasi mengenai kapal SS Ourang Medan selama 15 tahun. Ia menemukan sebuah buku yang ditulis oleh Otto Mielke, yang dalam bahasa Indonesia berjudul “Kapal Kematian di Laut Selatan”, terbit tahun 1954. Berdasarkan hasil penelusurannya, Bainton menduga kapal yang dimaksud adalah SS Ourang Medan.
Diduga, kapal ini mengangkut bahan kimia beracun yang bocor dan menjadi penyebab kematian awak kapal. Zat kimia tersebut bernama zyankali, zat semacam kalium sianida dan nitrogliserin.
Namun, dugaan tersebut malah memunculkan misteri lain. Bagaimana kapal SS Ourang Medan dapat mengangkut zat tersebut di Selat Malaka, sementara sudah ada protokol yang mengatur soal larangan membawa muatan kimia berbahaya?
Masih banyak teori-teori lain mengenai penyebab karamnya SS Ourang Medan. Beberapa pihak bahkan mengatakan tragedi ini hanyalah hoaks semata.
Bagaimana menurutmu?