Galeri Nasional Indonesia, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akhirnya kembali dibuka untuk umum mulai 28 Oktober kemarin.
Meski sempat ditutup sementara sejak beberapa bulan lalu karena pandemi covid19, galeri seni rupa dan kontemporer ini kembali mengajak para pengunjung untuk melihat-lihat koleksi seni miliknya secara langsung.
Pada kesempatan kali ini, bertempat di Gedung B Galeri Nasional Indonesia juga tengah menggelar Pameran Hasil Lokakarya Kurasi Kurator Muda 2021: B Resobowo yang dimulai dari 22 Oktober sampai 5 November mendatang.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program Lokakarya Kuratorial Galeri Nasional Indonesia 2021: Kurasi Kurator Muda pertama yang diinisiai dan diselenggarakan.
Dengan mempresentasikan arsip milik Resobowo pada publik, pameran ini bertujuan untuk meranahkan kembali gagasan Basuki Resobowo mengenai Hibriditas seni dan kebudayaan di Indonesia yang dirasa semakin relevan dengan situasi global di masa sekarang.
Untuk menelusuri kembali gagasan Basuki Resobowo dalam seni rupa, pada pameran juga ditampilkan salah satu lukisan asli karya Resobowo (1916-1999) yang saat ini menjadi koleksi tetap di Galeri Nasional Indonesia, yaitu lukisan berjudul “Gadis” yang dibuat semasa Revolusi Indonesia.
Basuki Resebowo tak hanya dikenal sebagai salah satu anggota Persagi (Persatuan Ahli Gambar), anggota SIM (Seniman Muda Indonesia), petinggi LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat) dan seniman eksil saja, beliau juga yang memberikan standar baru dalam pembuatan artistik film yang berpegang pada rumusan bahwa tata artistik dalam panggung atau dekor panggung harus seperti lukisan yang merdeka.
Beberapa arsip lain milik Basuki Resobowo yang ditampilkan dalam pameran diantaranya, artikel di surat kabar, otobiografi, lukisan, mural, poster, sketsa, foto, ilustrasi cover buku, film, serta surat menyurat miliknya dengan seniman lain yang dipresentasikan ke dalam bentuk video, foto, dan gambar yang di cetak.
Tak ketinggalan, ada pula infografis berupa lini masa hidup dan karya Basuki Resobowo. Arsip-arsip tersebut juga merupakan koleksi dari beberapa institusi publik dan museum pribadi seperti Dewan Kesenian Jakarta, OHD Museum, Museum EZ Halim, arsip Dolorosa Sinaga, arsip Keluarga Sanento Yuliman, serta arsip lainnya yang diperoleh dari lembaga arsip dan kawan dekat Basuki Resobowo.