Dijajah 350 tahun alias 3,5 abad tentunya banyak yang ‘diwariskan’ Belanda untuk Indonesia. Seperti misalnya gedung-gedung kuno ala Eropa yang sekarang berubah jadi museum, café, atau sekolah. Bukan cuma gedung yang Belanda ‘wariskan’ buat Indonesia, tapi juga bahasa.
Waktu datang ke Indonesia (dulu masih Hindia Belanda), orang Belanda tentunya tidak hanya berkomunikasi dengan sesama orang Belanda.
Mereka juga berinteraksi dengan warga pribumi. Lama terjalin interaksi, maka tidak heran banyak kosakata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Belanda. Berikut sejumlah kosakata bahasa Indonesia yang nyeleneh hasil ‘impor’ dari Belanda.
1.Sokbreker
Bagi pecinta otomotif terutama sepeda motor, pastinya udah tidak asing dengan komponen yang satu ini. Sokbreker dikenal sebagai alat mekanik yang didesain untuk meredam hentakan yang disebabkan oleh energi kinetik. Sokbreker ternyata berasal dari bahasa Belanda shockbreaker yang artinya peredam kejut.
2. Spanduk
Benda ini seringkala dipajang atau dibentangkan di pinggir jalan. Tulisan dalam spanduk beragam. Bisa berupa iklan komersil atau himbauan. Ternyata, spanduk merupakan kosakata yang diserap dari Bahasa Belanda spandoek.
3.Montok
Selama ini kita pasti mengira montok adalah bahasa Indonesia asli. Eits! Ternyata salah montok yang kerap kali dikaitkan dengan wanita seksi ini ternyata serapa dari bahasa Belanda mollig. Dalam bahasa Belanda sendiri arti mollig adalah tembem. Namun dalam percakapan atau lisan mollig juga diartikan untuk menyebut seseorang (biasanya wanita) yang montok. Mollig juga merupakan kata bahasa Belanda yang dilebur ke bahasa Indonesia menjadi molek.
4.Sempak
Sehari-hari sempak diartikan sebagai pakaian dalam laki-laki. Padahal dalam bahasa aslinya, Bahasa Belanda sempak atau zwempak berarti pakaian renang. Ya walau buat laki-laki pakaian berenang yang memang hanya celana dalam alias sempakan.
5.Kasbon
Kata yang satu ini paling dihindari sama pemilik warung. Soalnya ketika ada yang beli banyak barang, lalu diakhirnya bilang, “Bu, kasbon ya.” Si pemilik warung cuma bisa ngedumel. Rupanya, kata yang satu ini merupakan serapan dari bahasa Belanda kassabon yang artinya resi. Dari resi ke hutang? Lumayan jauh juga.
6.Belau/ Belawo
Barang berupa bubuk ini di desa-desa dipakai untuk mencuci baju selain deterjen. Nggak cuma itu, belau/belawo disebut obat mujarab untuk menyembuhkan gondongan. Caranya cukup temple bubuk belau/belawo ke pipi yang bengkak.
Belau diambil dari Bahasa Belanda blauw yang artinya biru. Jadi nggak heran kalau bubuk yang satu ini dimanapun warungnya pasti warnanya biru.
7.Beha
Pakaian dalam khusus wanita ini ternyata asal muasal katanya dari bahasa Belanda lho. Aslinya Buste Houder. Karena dianggap terlalu panjang dan njelimet, oleh warga pribumi disingkat menjadi BH hingga lama-lama dieja menjadi beha.
Selain berfungsi untuk menutupi, beha/BH juga berfungsi agar payudara tidak kendur dan kencang selalu.
Nah itulah beberapa kosakata bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Belanda. Sering diucapkan sehari-hari ternyata asalnya bahasa asing. Tidak disangka bukan?