Ibadah kurban setiap Hari Raya Idul Adha tak bisa dilepaskan dari kisah tentang kerelaan Nabi Ibrahim AS mengorbankan anak yang sangat ia cintai, Nabi Ismail AS.
Suatu hari, Nabi Ibrahim AS bermimpi diperintahkan untuk menyembelih Nabi Ismail AS.
Perintah Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail AS termuat dalam surat As-Saffat ayat 102.
“Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” ucap Ibrahim kepada Ismail. (QS.As-Saffat [37]:102).
Yakin bahwa perintah tersebut datang dari Allah SWT, Nabi Ismail AS berserah diri. Bahkan ia meminta ayahnya untuk tak ragu.
“Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar,” balasan Nabi Ismail seperti tersirat pada Surat As-Saffat ayat 102.
Keduanya pun melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Sebelum penyembelihan, Ismail menyampaikan sejumlah permintaan kepada ayahnya.
Nabi Ibrahim AS mulai menyembelih Nabi Ismail AS dengan membaringkan anaknya itu. Namun, pisau yang digunakan tak mampu menyembelih Ismail.
Allah SWT gantikan Nabi Ismail AS dengan seekor kambing. Seperti firman Allah Ta’ala dalam surat As-Saffat ayat 104-107.
“Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.’ Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (QS.As-Saffat [37]: 104-106).
Kisah Nabi Ismail AS dan Idul Kurban
Saat akan menyembelih Nabi Ismail menggunakan pisau yang diasah tajam. Namun tak mampu melukai Nabi Ismail AS. Atas kuasa Allah SWT, Nabi Ismail AS digantikan seekor kambing.
Kambing menjadi salah satu hewan ternak yang bisa untuk kurban. Mengenai penyembelihan hewan kurban, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menggunakan pisau yang tajam.
Ini berdasarkan hadis dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan (baik) dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (HR.Muslim).”
Keteguhan Nabi Ibrahim AS merelakan putranya, Nabi Ismail AS untuk disembelih sesuai perintah Allah SWT dan kepasrahan Nabi Ismail AlS patut diteladani. Jika memang perintah Allah SWT, langsung ditunaikan tanpa menunda-nunda.
Hal yang sama harus dilakukan umat Islam saat ini. Saat Allah Ta’ala dalam Al-Quran memerintahkan untuk berkurban, bagi yang mampu harus ditunaikan.
Bagi mereka yang mampu hukum berkurban menjadi sunnah muakkadah atau dengan arti semakna dengan yang wajib.
Adapun waktu yang diperbolehkan untuk melakukan penyembelihan hewan qurban adalah hingga 4 hari, yaitu mulai 10-13 Dzulhijah, akan sunah hukumnya jika dilakukan pada hari pertama sebelum matahari terbenam.