27.4 C
Indonesia
Tuesday, October 3, 2023
spot_img

Heboh Thermogun Bisa Rusak Otak, Ini Faktanya

Beberapa hari ini publik diresahkan dengan viralnya video di media sosial yang menyatakan bahwa termometer tembak (thermogun) berbahaya karena sinar inframerahnya dianggap menggunakan laser dan merusak otak.

Dikutip dari Antaranews.com, Departemen Fisika Kedokteran/Kluster Medical Technology IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) mengatakan thermogun inframerah aman untuk manusia.

“Thermometer inframerah tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X dan, karena itu, tidak mempengaruhi sistem saraf termasuk juga tidak merusak retina,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam.

Menurutnya, pemakaian thermogun aman bagi manusia dan tidak akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan atau sistem otak.

Di masa adaptasi kebiasaan baru seperti saat ini, thermogun merupakan alat yang wajib ada, terutama di tempat-tempat publik. Pusat perbelanjaan misalnya.

Selain bak cuci tangan dan hand sanitizer, pengelola pusat perbelanjaan juga wajb menyediakan termomter tembak atau thermogun. Petugas akan memeriksa suhu pengunjung dengan cara mendekatkan termometer tembak ke dahi pengunjung.

Pengunjung atau pegawai dengan temperatur di atas 37,5 dilarang masuk dan diminta untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan.

Dikutip dari Kumparan.com, termometer medis sendiri ditemukan oleh Sir Thomas Allbutt pada 1867. Termometer ini menyerupai termometer modern, dan terus dikembangkan untuk urusan medis.

Termometer ini digunakan untuk mengikur temperatur seseorang, dengan cara menempatkannya di bawah lidah, di bawah ketiak, atau di dalam anus.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

20,753FansSuka
3,878PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles