Psikologi merupakan ilmu yang sangat unik dan menarik untuk diketahui lebih dalam. Namun bagaimana asal muasal ilmu ini? Tapak.id menghubungi praktisi psikologi yang dapat menjelaskan tentang bagaimana sebenarnya ilmu ini bermula dan bagaimana perkembangannya sehingga bertahan menjadi ilmu yang cukup diminati belakangan ini.
Menurut Tri Mahardika Dewi., M.Psi., yang merupakan praktisi psikologi dan juga merupakan founder layanan psikologis balanceway.id, psikologi berawal dari yunani kuno. Pada masa itu filsuf yunani bernama Aristoteles memiliki ketertarikan yang sangat besar terhadap ilmu jiwa. Aristoteles memprakarsai berdirinya ilmu jiwa yang dipandang sebagai ilmu kehidupan.
Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di eropa. Namun ilmu ini baru memperoleh perkembangan pragmatisnya di benua Amerika. Meskipun telah lama menjadi dasar pemikiran akan tetapi psikologi baru resmi menjadi ilmu pengetahuan pada tahun 1800-an.
Hal ini dikarenakan kerumitan dan keunikan manusia sebagai objek kajiannya. Psikologi resmi berdiri menjadi ilmu pengetahuan bersamaan dengan didirikannya laboratorium psikologis pertama oleh Wilhem Wundt di Universitas Leipzig, Jerman.
Psikologi sebagai ilmu kemudian berkembang hingga saat ini yang terbagi atas banyak spesifikasi. Ada yang bergerak di bidang industri, tumbuh kembang anak, dewasa, forensik dan lain sebagainya. Peran psikolog sebagai praktisinya pun berkembang dan mulai terasa oleh masyarakat di hampir seluruh Indonesia.
Namun demikian menurut wanita yang akrab di sapa Dika ini menambahkan bahwa sampai saat ini masyarakat masih merasa berat untuk pergi ke psikolog, dan seolah terhalang oleh stigma-stigma negatif tentang psikolog.
Di Masyarakat Psikolog identik dengan gangguan jiwa, padahal sebetulnya psikolog itu tidak hanya menangani kasus atau gangguan yang berat saja, akan tetapi juga dapat menangani permasalahan sehari-hari, seperti permasalahan relasi sosial dengan teman, hubungan percintaan yang kurang sehat, patah hati, masalah, dsb.
Tebentuknya image biaya konsultasi yang mahal juga menjadi salah satu yang membuat masyarakat menjadi “enggan” menemui psikolog, selain juga akses pada psikolog yang dianggap masih sulit.
Menurut Dika, Balanceway.id dibentuk untuk menjawab itu semua. Balanceway.id bertujuan untuk membantu semua lapisan masyarakat untuk dapat mengenali diri dan agar dapat menjalankan peran di masyarakat dengan optimal.
Balanceway.id merupakan salah satu bentuk layanan psikologis dengan metoda konseling online. Dengan sistem online tersebut, masyarakat akan lebih mudah mendapat akses bertemu dengan Psikolog.
Dikutip dari Instagram Balanceway.id, Balanceway.id juga hadir dengan biaya yang terjangkau, namun dengan tetap memberikan pelayanan yang berkualitas, sehingga membuka peluang dari seluruh lapisan masyarakat untuk bisa bertemu dengan psikolog. Hal ini adalah misi dari Balanceway.id, agar psikolog dapat meraih seluruh lapisan masyarakat.